The Science of Veggies and Fruits
Bukan suatu kebohongan lagi, bahwa sayur-sayuran dan buah-buahan adalah the best food to consume. It's like we don't need any medicine to keep out body healthy, but veggies and fruits. In this post, aku akan mengesampingan masalah pola makan buruk orang zaman sekarang. Aku ingin fokus mengenai the science of veggies and fruits. Karna menurutku, perlu ada penjelasan ilmiah, supaya orang sadar betapa pentingnya dua makanan ini. Kalau dijelaskan secara garis besar saja, udah nggak akan mempan. Orang juga tahu sayuran dan buah itu sehat, tapi petanyaannya adalah, kenapa bisa bikin sehat?
Pertama, aku ingin dari fakta yang sangat basic banget mengenai sayur dan buah. Mereka itu rendah kalori, of course. Tidak dapat dipungkiri lagi. Tapi, bukan itu yang menjadi masalah. Orang-orang suka berpikir bahwa makan sedikit artinya memakan sedikit kalori, itu salah besar. Pernyataan itu hanya berlaku bagi makanan sehat or clean food such as veggies and fruits. Di bawah ini, aku udah bikin semacam tabel gitu, menggambarkan seperti apa 200 kalori itu.
Yang bener aja, bahkan nggak sampai setengah donat itu adalah 200 kalori. Sedangkan kebutuhan kalori kita adalah 1500-1800 normalnya bagi yang sedang diet perempuan. Itu pun jika kitaberolahraga, tapi kalau kita tidak berolahraga, maka menurutku 1000 kalori perhari saja sudah cukup untuk menurunkan berat badan. Kembali lagi kepada diri sendiri, berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita dilihat dari seberapa banyak aktivitas yang kita lakukan setiap harinya.
Berbeda dengan sayur, buah, kacang dan biji-bijian yang kalorinya super sedikit. Tapi di gambar, untuk pisang memang kalorinya lebih banyak karena dia masih mengandung karbohidrat kompleks.
Kemudian, sayuran dan buah-buahan juga mengandung banyak sekali nutrisi. Yang paling aku perhatikan adalah seratnya. Karena, usus kita butuh sekali serat. Kenapa usus? usus adalah salah satu organ penting yang berkerja pada sistem pencernaan. Kalau mau lebih banyak tahu tentang sistem pencernaan bisa buka link nya di sini: How your digestive system works by Emma Bryce.
Nah, kalau menurut Dr. Shinya, dari bukunya yang berjudul Revolusi Awet Muda, usus itu organ pencernaan yang mekanismenya mirip kulit karena dia bisa mengendur dan mengencang di dalam tubuh. Usus besar maupun usus kecil adalah organ yang panjang membentuk seperti pipa saluran yang tersambung dari mulut sampai ke anus. Jika kita makan makanan yang susah diolah, maka dinding usus akan penuh dengan sampah dan membentuk kotoran di dalam usus. Kotoran yang tetumpuk di usu akan mengalami pembusukan, that's why kentut dan kotoran yang kita buang menjadi bau,
Sedangkan kalau kita sering makan sayur dan buah, kemungkinan besar, kentut dan kotoran kita tidak bau.
Kembali lagi ke sayuran dan buah-buahan. Seperti yang sudah aku bilang, bahwa kita butuh sekali yang namanya serat. Ada serat larut dan serat tidak larut. Dua-duanya dibutuhkan tubuh kita. Ini aku juga suka ketuker nih, fungsi antara serat larut dan tidak larut. Yang pasti serat larut, adalah serat makanan yang menarik air kemudian membentuk gel, sehingga membantu untuk mencerna nutrisi dalam makanan, seperti vitamin, protein, dll. Sedangkan serat tidak larut, dia serat yang tidak bisa larut dalam air, tapi beguna untuk membuang kotoran dalam usus. Ini yang bikin buang air lancar.
Di dalam usus, banyak sekali mikroorganisme yang bekerja untuk break down atau memecah nutrisi dan kotoran dalam tubuh, Layaknya pabrik, di sana ada mesin yang dikendalikan oleh manusia sebagai tenaga kerja. Sedangkan di usus kita, mikroorganisme lah sebagai tenaga kerjanya. Dengan serat lah, kita feeding mereka. Serat bagaikan energi bagi mereka. Jika mereka terus-terusan kerja tanpa diberi energi, maka mereka akan mati, atau lebih parahnya lagi memakan sel-sel di dalam tubuh kita. Nggak ada lagi para pekerja yang mengendalikan sistem pencernaan kita, kotoran (lemak) pun semakin menumpuk.
Singkatnya, sayur-sayuran dan buah-buahan itu berguna sekali untuk detoksifikasi.
Selanjutnya aku akan membahas bagaimana cara menyimpan dan mengolah sayur-sayuran dan buah-buahan berdasarkan sumber yang aku baca, dan juga pengalaman.
Memilih buah dan sayur di supermarket susah-susah-gampang sebenarnya. Rasanya beda sekali, nutrisinya juga beda sekali antara sayuran-buah yang baru dipetik dari tanaman, dan sayur-buah yang dipajang di supermarket. Ada lagi frozen veggies, well emang nggak seoke sayur dan buah yang baru dipetik nutrisinya, tapi setidaknya dengan cara freezing inilah, nutrisi sayur dan buah bisa terjaga.
Aku biasanya beli sawi, bayam, wortel, timun, dan kubis. Ini pasti ada di keranjang belanjaan. Sawi dan wortel mengandung banyak sekali vitamin yang beguna untuk kulit dan rambut. Bayam bisa jadi sumber karbohidrat kompleks yang artinya dia mengandung serat larut, sedangkan kubis yang mengandung antioksidan dan anti kanker sulforaphane, dan timun yang mengandung banyak sekali air untuk hidrasi alami dan juga untuk melancarkan pencernaan. Jadi tuh, kalian makan satu jenis sayur aja tuh, untuk bermanfaat banyak banget sebenarnya. Sedikit berbeda dengan buah, kita perlu memakan berbagai jenis buah supaya kebutuhan nutrisinya jadi lengkap.
Kemudian, cara menyimpan sayur, bisa disimpan di dalam toples plastik, kemudian letakkan di kulkas. Jangan direbus dulu sayurnya langsung ditaro aja, karena kalau lembab takutnya jadi jamuran. Letakkan tissue krtas di dalam toples sayurnya untuk menyerap lembab. Tissue mesti diganti setiap harinya.
Karena aku anak kos, aku beli buah yang mudah dimakan seperti pisang, apel, buah naga, jeruk, dan pear. Selain gampang makannya, nggak buang waktu, juga awet. Kecuali pisang, paling lama bertahan 4-5 hari.
Cara mengolah sayuran dan buah yang terbaik adalah dengan dimakannya mentah. Namun, ada juga sayuran yang nggak bisa dimakan mentah, artinya mesti direbus dulu. Seperti bayam, kangkung, dan brokoli, dan sawi hijau, menurutku itu agak ngeri kalau dimakan mentah. Jangan lupa direndam air garam dulu sayurnya untuk mematikan bakteri pestiside., Meskipun nggak semua sayur yang dijual disupermarket terkena pestisida, tapi ya jaga-jaga aja.
Kenapa dimakan mentah? Karena buah dan sayuran mentah mengandung enzim.
Enzim adalah zat atau materi mediator yang tidak dapat dipisahkan dalam aktivitas kehidupan. Dalam bahasa ilmiuah disebut katalis, yakni memberikan pengaruh terhadap materi lain tanpa mengubah sifat asalnya. Saat makanan masuk ke dalam organ pencernaan, kemudian diserap ke lambung dan usus melalui cairan darah, maka agar pencernaan dapat berlangsung lancar, maka makanan mesti terbagi dalam jumlah yang besar. Enzim beguna untuk membantu pembagian tersebut.
Untuk di kebanyakan sayuran sendiri, terdapat banyak sekali asam amino atau enzim lipase. Enzim bekerja dengan SANGAT spesifik. Enzim lipase hanya match dengan sel lemak, yang kemudian mengkonversi sel lemak tersebut menjadi energi.
Berbeda dengan nasi, yang butuh enzim glukosa, kemudian dikonversi juga menjadi energi.
Ada lebih dari 20.000 jenis enzim, tapi hanya terdapat sekitar 5.000 jenis enzim yang diketahui. Intinya adalah enzim adalah mediator di dalam proses reaksi kimia.
Enzim nggak tahan terhadap panas. Enzim berubah bentuk pada suhu 48 derajat celcius, dan akan mati pada suhu 115 derajat celcius. Artinya ketika air sudah mendidih, menggelembung sangat banyak segera angkat sayur rebusan kita.
Jadi sayuran mentah paling sehat, direbus juga lumayan sehat. Ditumis masih oke, digoreng, mesti hati-hati karena kemungkinan besar sayuran udah layu, enzimnya udah mati.
Brightside.me |
Aku pernah baca di Brightside, bahwa green vegetables nggak bisa untuk dimakan ketika perut kosong. Yang artinya 3 jam setelah selesai makan, perut sudah kembali kosong, atau baru bangun tidur pagi, sarapan jangan pakai green veggies. Seperti yang sudah aku bilang, mereka banyak mengandung asam amino atau enzim lipase yang bisa menyebabkan rasa panas dalam perut, kembung, dan sakit perut. Pokoknya berhubungan dengan perut. Terutama karena keadaan perut kita kosong. Terus apa yang harus dimakan ketika perut kosong, tunggu postingan selanjutnya! ;D
Oke. Jadi, mungkin segitu aja tentang veggies and fruits yang aku tahu. Aku bukan dokter, jadi nggak bisa menjelaskan secara detil dan jelas, tapi aku paham. Dan aku menulis sebisa mungkin, sejelas mungkin, supaya mudah dipahami oleh pembaca juga. Semoga bermanfaat. Bye bye.
Referensi:
buku Revoluasi Awet Muda by Hiromi Shinya. M.D.
ed.ted.com
Brightside.me
www.alodokter.com
www.tipscaramanfaat.com
www.youtube.com/user/donttellteacher
Comments
Post a Comment