This isn't Love Story Yet

Kepada orang asing

Aku bermimpi... Aku bermimpi mempunyai seseorang yang bisa menemaniku, mengurusku layaknya seorang putri. Aku bermimpi suatu hari aku dapat menemukan sosok keren yang setia selalu berada di sampingku. Aku bermimpi kisahku akan terajut seperti kisah dongeng.

Akan tetapi tidak, ini bukan dongeng. Ini dunia nyata. Siapa sangka kalau peran yang di dunia dongeng bakal jadi kenyataan. Maksudmu seperti Enchanted? Gak akan..

Sampai pada suatu hari aku bertemu dengannya, sosok laki-laki yang sebenarnya sedikit menyusahkan dan mengesalka terkadang. Mata coklat bulat adalah ciri khasnya. Kisahnya diawali dengan suatu persahabatan yang dijalin oleh 3 remaja anak manusia, 2 perempuan,1 laki-laki. Mereka semakin dekat hingga pada akhirnya si cowok tertarik pada salah satu cewek, namun gak berani buat bilang. perempuan yang satunya? Dia hanya bisa mendukung dari belakang. Malang sih memang kalau gak tau apa-apa bahwa dia merupakan peran utamanya, tapi yang namanya rahasia gak bisa di pendam terlalu lama juga. Suatu ketika, laki-laki tersebut menyatakan perasaannya kepada perempuan tersebut.

Kisah mereka belum selesai, belum happy ending, masih banyak jalanan terjalnya. Okay.. Setelah mereka telah berhasil menyatu , ya... Begitu...mereka senang bisa bersatu. Oh ya... Kalian harus tahu kalau si laki-laki ini, the big brown eyes adalah cinta pertama si perempuan, tapi si perempuan bukan cinta pertamanya si cowok. Jadi inget romeo and juliet:D

Berada dalam posisi yang kurang berwarna karena si cowok sadar bahwa dia telah menjalin hubungan dalam ketakutan. Orangtuanya tidak mengetahui hal ini. Dia takut jika itu terjadi semuanya akan berantakan, namun apa boleh buat? Apa yang dia takutkan benar-benar terjadi. Mau tidak mau dengan perasaan gundah, dia mengatakan hal tersebut pada si cewek dan terpaksa menggunting hubungan mereka.

Selesai? Belum... Ini belum akhir dari cerita.
Nasib si perempuan sungguh kasihan, dia meluapkan kekesalannya dengan menangis, mencoba untuk merelakan si cowok. Begitu pula si cowok, walau masih memiliki perasaan itu, tapi mereka sadar. Tidak bisa...

Singkat cerita. Setelah berlama-lama tidak lagi menjalin hubungan, mereka malah memiliki pasangan sendiri-sendiri, memiliki peran dan jalan cerita masing-masing. Si the big brown eyes memiliki perempuan lain, si cewek memiliki cowok lain. Ya.. Begitulah... Bukan cinta.

Sampai pada akhirnya mereka berada di ambang pintu yang mencoba untuk mempersatukan mereka kembali. Si cowok memiliki perasaan itu lagi, tapi dia takut. Karna sepertinya gak mungkin. Banyak sekali cerita-cerita yang mereka ungkapkan satu sama lain, persahabatan itu terjalin lagi, entah bagaimana, semuanya mengalir begitu saja.

Saat si cewek telah lelah bersama dengan cowok lain, dia mulai menangis lagi. Merasa bodoh telah memilih sosok laki-laki yang salah untuk kedua kalinya. Tentu laki-laki tersebut mencoba untuk menenangkan hati si perempuan, membuatnya untuk tetap kuat. "Terima kasih" ucap si cewek kepada si laki-laki, the big brown eyes. Mungkin the big brown eyes memang benar dari awal bahwa dia bukan cowok yang baik dan semuanya gak akan berjalan mulus.

Di suatu malam yang cantik, si cewek mengutarakan perasaannya. Dia tenggelam pada perasaan yang sama. Tertarik lagi. "Apa perasaan ini benar?" Kata si cewek. "Oh no..mungkinkah?" Mungkinkah apa ? Ada secercah harapan? Tentu saja mungkin, ayolah... Cepatt ... Lakukan tindakan.

Tidak perlu waktu lama untuk menguturakannya lagi, dia pun melakulan tindakan. Tepat pada malam cantik itu.

Menyedihkan, sungguh menyedihkan. Dia terlanjur punya yang lain (lagi) . Ya sudahlah.. ,mungkin memang belum saatnya, tapi kapan saat mereka akan balik lagi? Di titik itu lah aku bermimpi.. Mulai bermimpi lagi... Aku bermimpi dan menunggu jika si perempuan telah di berikan kesempatan untuk bersatu dengan the big brown eyes.

Siapa sangka kalau dreams come true itu memang benar adanya. Ya.... Tidak perlu memnunggu lama, mereka bersatu, tapi bagaimana? Yang jelas bukan dengan konsep "merebut pacar orang" lebih tepatnya lewat pengakuan yang dilakukan oleh si cewek setelah si cowok gak bareng dengan si cewek lain (lagi). Keren bukan? Akan tetapi, bukan hanya perempuan itu yang mengaku suatu kenyataan, begitu pula si cowok. Dia mengaku suatu hal dari masa lalu, yang belum dia ungkapkan. Satu tahun lalu, tidak lama sih, hanya belum terlalu lama.

Dia mengaku bahwa sebenarnya semuanya baik-baik saja, orangtuanya gak mengetahui apa-apa soal hubungan mereka di masa lalu itu. Semuanya hanya karangan belaka yang di buat oleh si cowok, tapi si cewek mencoba untuk tabah, itu hanya masa lalu. Okay? Ini adalah masa depan, jangan sia-siakan moment ini lagi, saatnya merakit kisah baru.

Perjalanan mereka.... Cukup mulus, diiringi dengan kesenangan-kesenganan yang mereka buat sendiri. Sungguh manis, sangat manis, jarang ada tangisan, gertakan, teriakan. Hanya ada senyum, canda , tawa tanpa ada rasa takut dan gelisah.

Lalu pada suatu hari, waktu memaksa mereka untuk pisah. Kenapa? Ada apa? Apa yang membuat semuanya berubah. Bahkan si cewek pun tidak tahu, apa yang membuat mereka bisa pisah. Satu alasan yang keluar dari mulut si cowok, "bosan". Ya ampun... Sesimple itu kah alasannya? Stupid.
Satu kalimat yang paling di ingat si cewek dari si cowok... Sesuatu yang menjadi andalannya untuk tetap percaya. "Gak usah di cari juga bakal dateng sendiri, yang lebih baik" . Oh no.
Sekarang aku mulai bermimpi lagi, menghayal sosok yang di maksud dari si cowok. Aku bermimpi sosok itu telah datang, tidak... Belum datang.


Comments

Popular Posts