Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh by Dee Lestari


Good afternoon, gengs! Aku mau review buku lagi nih! Buku yang kali ini agak lebih menarik dari buku-buku sebelumnya yang aku udah baca, karena ini novel legendaris di bookstore. Selalu masuk ke rak area bestsellers, dan harganya selalu aja mahal. Hiks!

Aku juga baca buku ini pinjam dari temanku karena awalnya nggak begitu tertarik baca bukunya. Tapi, setelah dipikir-pikir, ya why not.. ternyata oke juga dibandingkan filmnya.

[TENTANG BUKU]
Judul: Supernova
Episode: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh
Penulis: Dee Lestari
Cetakan pertama: Maret 2012
Penerbit: Penerbit Bentang
Jumlah halaman: 318

[SINOPSIS]
Menunaikan ikrar mereka untuk berkarya bersama, pasangan Dimas dan Reuben mulai menulis roman yang diberi judul Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh.

Paralel dengan itu, dalam jehidupan nyata, sebuah kisah  cinta terlarang terjalin antara Ferre dan Rana. Hubungan cinta mereka mempresentasikan dinamika yang terjadi antara tokoh Ksatria dan Putri dalam fiksi Dimas dan Reuben. Tokoh ketiga, Bintang Jatuh, dihadirkan oleh seorang peragawati terkenal bernama Diva, yang memiliki profesi sampingan sebagai pelacur kelas atas.

Tanpa ada yang bisa mengantisipasinya, kehadiran sosok bernama Supernova menjadi kunci penentu yang akhirnya kerajut kehidupan nyata antara Feere-Rana-Diva dengan kehidupan yang sama.


[DESAIN]
Menurutku desain bukunya autentik banget. Mempresentasikan gaya penulisan Dee Lestari yang nyastra. Walaupun kisah center menggambarkan persoalan rumah tangga zaman sekarang, yang terkesan merupakan sepenuhnya kisah dewasa. Tapi, sebenarnya it's way so much more than that. Tanpa desain berwarna hitam solid seperti ini, mungkin orang nggak akan percaya bahwa ini adalah karya sastra yang lumayan berat. Ya lihat aja judulnya! Aku pertama kali baca judul buku ini aja nggak menyangka bahwa isi dari ceritanya merupakan cerita percintaan dewasa, Kukira ini buku dongeng. Kujadi ingat kisah Perahu Kertas di mana diselipkan juga dongeng-dongeng mini.


[GAYA PENULISAN]
Jangan ditanya la! Dee Lestari sih, panutan banget kalau bahas mengenai kesusastraan. Banyak banget gaya bahasa yang hiperbola, puitis, personifikasi, bahkan diselipkan peribahasa! Banyak diksi juga yang aku nggak tau artinya apa. Mesti buka KBBI!

Banyak menggunakan istilah-istilah ilmiah juga. Mengingat buku ini bergenre fiksi-ilmiah. See? Padahal ini cuma kisah drama, nggak ada konflik yang berhubungan dengan teknologi canggih. Tapi bagaimana bisa? Sebenarnya ini adalah mengenai bagaimana cara kita melihat sudut pandang gaya penulisannya, yang seperti aku bilang, dikaitkan dengan konflik-konflik ilmiah, seperti psikologi, misalnya. Jadi di dalam tulisannya, ketika konflik terjadi, ada penjelasan ilmiahnya juga kenapa konflik itu bisa terjadi. Ya setidaknya seperti itu sih pemahamanku. Penjelasan-penjelasan seperti ini lah yang terkesan berat.

Belum lagi banyak kalimat-kalimat puitis mengenai percintaan. Tapi, bukan cinta-cinta alay, ya, tapi yang memang cinta murni. Cinta dewasa. 

Setiap kali adegan Reuben dan Dimas, percakapan mereka penuh dengan perdebatan ilmiah. Bagian mereka lah yang paling banyak ku nggak paham diksinya.

[CERITA]
Jalan ceritanya engingatkanku pada Life of Pi. Dimana diawali dengan satu orang bercerita, kemudian digambarkan seperti flashback gitu. Tapi, ini agak berbeda. Ini adalah penggambaran mengenai imajinasi dua tokoh idealis yang berambisi untuk menciptakan karya masterpiece, bisa kebayang imajinasi hebat mereka seperti apa. Tapi tetap berhubungan dengan cerita dunia nyata, bukan fantasi.

Ini mengenai refleksi kehidupan. Bagaimana cinta pada akhirnya mengkhianati, ceilah! Unik sih, karena mereka membuat karya masterpiece, tapi karya mereka secara ajaib menjadi nyata. Kisah mereka ada di dunia nyata, tempat kini yang mereka tinggali, Menurutku ini unik banget. Pemikiran yang simple, tapi bisa menjadi karya buku novel yang demikian bestseller. 

Ending-nya juga aku nggak begitu mengerti.. walaupun aku udah nonton filmnya, jadi aku nggak perlu susah payah lagi imajinasikan ceritanya, tapi tetap aja.. aku nggak begitu paham sama ending-nya. Awalnya kukira, ending-nya bakal ketebak dan berakhir di situ, tapi ternyata ending-nya gantung. Ada satu sosok yang masih membuat aku bertanya-tanya. Jadi, ya... sepertinya karya supernova ini mesti dibaca terus sampai sekuel terakhir. 

Aku paling suka setiap adegan Diva. dia inspiratif banget. Karakter yang menurutku juga menarik dan unik. Dia adalah pelacur, model. Tapi masih punya otak, masih pintar. Gue suka banget sama karakter Diva!

Intinya, cerita ini cerita dewasa.I'm not really into it. Tapi, untuk buku selanjutnya menurutku lebih menarik, karena sejujurnya aku udah baca yang Akar. Heheh. Baca juga: Review Novel Akar

Comments

Popular Posts