Grade Eleven

Kepada orang asing

Hari ini rasanya lega banget! Karena pada akhirnyaaa, UKK pun selesai! Hanya tinggal menunggu hasil akhir yang selalu menjadi misteri; rapot. Aku juga senang akhirnya, aku bisa nulis lagi di blog ini, walaupun saat UKK kemarin aku masih sempat untuk membuat dongeng pertamaku yang berjudul Esmeralda. Perlu beberapa hari, loh, untuk memproses jalan ceritanya. Hoho.

Begitu banyak kenangan yang telah aku rajut bersama teman-teman kelas 11 IPS 1, begitu gak terasa waktu berjalan terlalu cepat menggiringku dan seluruh muirid yang seangkatan denganku ke kelas 12.



Salah satu guru olahraga di sekolah ku pernah bilang: Anak kelas 12 adalah kepala yang artinya menjadi kehormatan. Entah kenapa, aku selalu ingat dengan kalimat itu. Aku bakal menjadi kehormatan di sekolah. Guru-guru juga akan seperti memanjakan anak-anak kelas 12. Antara senang dan ngeri untuk bisa menempati masa-masa kelas 12, yaitu masa-masa yang penuh dengan kebersamaan, kerja keras bertarung dengan UN, serta waktu yang dipadati oleh deadline dan tumpukan soal menakutkan.

Masa-masa kelas 11, mungkin, akan menjadi masa-masa yang paling aku kenang karena kelas 11 itu adala masa-masa yang paling penting dan paling asik. I'm gonna miss these:
Dimana ada teman yang saling saing-menyaing, teman yang manja, teman yang lebay dan heboh, teman yang tukang nyontek, atau perasaan iri yang selalu bergulat. Atau perasaan seperti tidak dihormati oleh adik kelas karena sudah merasa tidak berguna mengenai pertanggungjawaban dalam ekskul. Entahlah, tapi pasti ada saja yang seperti itu.

Atau mungkin, persaingan untuk selalu berani maju ke depan kelas demi meningkatkan nilai atau malah untuk mencari perhatian dari guru.

Belum lagi, mendapatkan semprotan dari mulut guru karena telah melakukan hal bandel seperti melanggar peraturan sekolah, well, hello! Peraturan sekolah itu, kan, dibuat memang untuk dilanggar. ;D

Selain itu, penjaga kantin yang mengenali wajah kita yang bahkan, kita pun tidak pernah berkenalan dengan penjaga kantin itu, tapi dia hafal dengan daftar pesanan yang menjadi favorite kita di kala istirahat tiba.

Selanjutnya, rutinitas "nimbrung" bersama teman-teman sekubu dalam rangka sarapan pagi bersama yang sebenarnya sudah tidak pantas untuk disebut sebagai sarapan pagi lagi. Ocehan yang keluar dari mulut masing-masing selalu berisi sembarang cerita, entah itu yang menyebalkan, yang gak penting, yang bikin terharu, atau.... yang bikin "menyindir". Hihihi... :D

Ada lagi, guru yang memberikan kisi-kisi pelajaran yang sebenarnya gak akan keluar pada saat ujian, ada juga model guru yang membuat metode belajar menjadi sangat sulit, dan ada pula guru yang tidak pernah memerhatikan kondiri muridnya: Saat datang memberi tugas lalu pergi tanpa sama sekali memberi tahu materi apa yang harus dikelola di kelas 11.

Ya, seperti itu lah masa-masa SMA.

Oh, ya, satu lagi. Gejolak asmara yang patut untuk diingat akan selalu menjadi penyedap dalam menjalani rutinitas sekolah.

I will always remember all of them.

Comments

Popular Posts