Gerhana Kembar by Clara NG


Good evening again. Okay, dua hari berturut-turut sejak kemarin, aku bakal review novel. Phew, seharusnya novel BUMI udah di-review sejak berabad-abad yang lalu. But, no worries, i finally fought my lazy side and back to this blog. A lot of things need to write these days.

Oh, Clara NG! Akhirnya aku kesampaian juga baca novelnya. Aku sejak SD udah familiar sama sama nama Clara Ng? because why? i've been read her children book such as "Kerlip Bintang..." bla-bla-bla. Aku udah lupa judulnya. Dan, aku jadi inget betul sama nama Clara Ng. Sayangnya aku nggak pernah baca novel dia pas jaman sekolahan. Dan, sekarang aku kesampaian buat baca salah satu karya dia yang aku temuin di rak buku perpus kampus! So, yeah, i borrowed it. Sekarang bukunya udah kukembaliin, jadi aku review for the second time without grabbing the book._.

Let's just move on to the review!

[SINOPSIS]
Lendy menemukan naskah lusuh di lemari neneknya, Diana, yang sekarang sedang sekarang di rumah sakit karena menderita kanker. Lendy merasa ada sesuatu di balik cerita naskah itu. Sampai akhirnya dia menyadari, bahwa naskah itu sungguh milik neneknya tersayang. Dan, di naskah itu pula segala rahasia dituliskas. Segala kisah lampau yang memberikan makna besar mengenai cinta bagi Lendy.

[DESAIN]
Duh, dari desain cover depannya aja udah keliatan banget kalau novel ini tuh, novel dewasa yang berat. Desainnya kayak novel dewasa western gitu. Jadi inget novel-novelnya William Sparks. Bedanya, this novel has darker tone color. Aku udah tahu sih kalau buku ini udah pasti novel dewasa, dan langsung negative thinking, kalau buku ini bukan seleraku banget. Tapi, mengingat aku kurang menikmati novelnya Tere Liye yang "BUMI" yang sebegitu ringan dan teenager, jadi nggak ada salahnya nyicipin novel dewasa. Siapa tau aku lagi bosen aja sama comfort zone-ku

"GERHANA KEMBAR" Ya, dari judulnya aja udah bisa dilihat kalau ada kata "gerhana"nya yang pasti udah mengandung makna "kegelapan". Jadi, desainnya dibikin warna hitam dark gitu. Make sense, right? Pokoknya ya..., cover-nya sangat menggambarkan cerita yang ada di dalamnya. Sangat.

[GAYA PENULISAN]
Penuh kejutan! That's exactly what i'm thinking right now. Baru kali ini aku nemuin novel yang penuh kejutan gini. Bukan jalan ceritanya  ya, tapi gaya penulisannya yang penuh kejutan. Di awal, bukanlah latar yang menggambarkan ceritanya si tokoh utama. Maksudnya, konflik si tokoh utama bukanlah berada di awal, konflik tokoh utama baru mencuat di pertengahan buku. Dan, siapa sangka konflik yang dipaparkan di awal cerita merupakan sesuatu yang sudah tak terjadi kini. You would understannd if you read this book. 

Biasanya pemaparan masa lampau akan ditulis ada kata "dahulu..." atau diketik dengan italic, tapi ini enggak. Jadi, kayak bener-bener konflik yang waktu kejadiannya sama dengan konflik yang sedang terjadi. You know what i mean? Inilah yang menarik dari novel ini.

Clara Ng juga banyak bermain nama tokoh. Dia memanfaatkan betul nama-nama tokoh yang diciptakannya. Bukan berarti nama-nama tokoh itu mngandung makna simbolis kayak tokoh Raib di novel "BUMI", tapi dia menjadikan nama-nama tokoh itu konflik ringan di novel ini.

FYI, ini novel romance. Akan banyak kalimat-kalimat dramatis banget diselipkan di dalamnya. You would like, "omg, this is insane." Deep banget parah. Melankolis banget. Setiap adegan dimanfaatkan betul. Semua adegan nyaris penting. Kenapa penting? Ibaratnya lagi memecahkan misteri, detektif perlahan menemukan satu petunjuk pada setiap tindakan yang dilakukannya. Itulah novel ini. Pada setiap adegan, ada satu petunjuk yang di pertengahan novel, kita akhirnya dibuat mengerti maksud dari adegan-adegan tersebut.

Karena, awalnya, kita akan dibuat berpikir kayak "What? Apa hubungannya bab yang sebelumnya dengan yang sekarang?" Yang udah sering baca novel bakal tetap menikmati cerita, tetapi untuk pembaca pemula bakalan dibuat bingung dan bikin mikir. But, actually it's not. Novel ini nggak membuat kita berpikir. Novel ini akan membuat kita terkejut. "YANG BENAR AJA!" Novel ini begitu hidup sehingga membuat kita berpikir bahwa ceritanya bener-bener ada di dunia nyata. Dan, gaya penulisan Clara Ng lah yang menghidupkan cerita tersebut.

[JALAN CERITA]
FYI, ini cerita orang dewasa. Bukan untuk anak sekolahan. Ini cerita romance yang dibuat menyimpang. dari kisah romance pada umumnya, jadi bisa dibilang sama sekali anti mainstream Kalian bakal mengerti maksud menyimpang di sini jika membaca bukunya karena aku nggak mau jadi spoiler. Entah hal menyimpang ini aneh atau unik, tapi aku lebih menganggapnya  gila. Konfliknya tuh rumit banget. Lo bakal kayak mikir "Gila ya! Udah ini begini, tambah lagi itu begitu." Well, bukan rumit sebenarnya, tapi sangat kusut. Bukannya sulit untuk dipecahkan misterinya, tapi emang kusut dan semakin kusut dan begitu aja terselesaikan dengan sendirinya. Ngebingungin ya? Aku juga geregetan sama konfliknya.

Cerita ini mengajarkan tentang cinta. Tak ada cinta yang terlarang. 

Seperti yang udah aku sebutit di poin gaya penulisan, ceritanya begitu hidup. Hidup maksudnya bener-bener kayak emang terjadi di dunia nyata. Dan, aku yakin di dunia nyata ada yang seperti ini. Ini cerita yang nggak mungkin nggak terjadi. Itulah kenapa ceritanya menjadi hidup.

Cerita ini berpaut erat sekali dengan masa lalu. Ini konflik emosi. Ini konflik batin. Sebenarnya semuanya.. ya udah gitu aja. sebenarnya nggak ada yang perlu diselesaikan, tapi hanya perlu diketahui. Udah gitu aja. Itu yang aku tangkap dari cerita ini. Kayaknya wanita yang sudah menjadi seorang ibu bakal suka sama novel ini dan bakal terkejut sekaligus takjub sama jalan ceritanya.

Walaupun.., ya ada satu konflik embel-embel yang melekat, tapi mendadak hilang di novel ini. Tapi, nggak apa-apa lah. Namanya juga novel, banyak embel-embelnya. Haha. Masalahnya, konflik tsb membuatku jadi berpikir dan berharap "Apakah ada kaitannya dengan konflik utama." Ternyata enggak, sama sekali enggak, Dan, itu membuatku rada kecewa. Karena, menurutku bakal menarik kalau konflik embel-embel ini berkaitan dengan konflik utama. Eits, tunggu..., jangan-jangan konflik embel-embel ini adalah konflik utama yang terjadi di novel atau karyanya Clar Ng yang lainnya yang kemudian diselipkan di novel ini? Halah, sok tau lo, Mit!

Okay, segitu aja review-nya. Aku lagi mager aja review banyak-banyak. Lagian orang Indonesia pada mager baca tulisan yang kebanyakan.

See you.

Comments

Popular Posts