Dramaturgi by Harymawan
Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi drama. Kata drama berasal dari bahasa Yunani yang berati berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dsb.
1. Komedi Tragedi
Komedi: Suka cerita
Tragedi: Duka cerita
Drama by the Experts
By Moulton
Hidup yang dilukiskan dengan gerak
Brander Mathews
Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
Ferdinand Brunetiere
Drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan action.
Teater
Teater secara etmologis, adalah "gedung pertunjukan" (auditorium)
Dalam arti luas: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang banyak.
Dalam arti sempit: Drama, kisah hidup dan kehidupan manusia di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media: percakapan, gerak dan laku. Dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil karya sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, dan tarian.
Sandiwara dan Tonil
by P.K.G. Mangkunegara VII
Sandi berarti rahasia dan wara berarti pengajaran dalam Bahasa Jawa. Ki Hajar Dewantara says sandiwara berarti pengajaran yang dilakukan dengan perlambang (pakai kode)
Formula Dramaturgi
4M: mengkhayalkan, menuliskan, memainkan, menyaksikan.
SEJARAH TEATER DI INDONESIA
1. Sebelum abad 20
Tak ada naskah dan pentas. Cuma naskah cerita rakyat yang diceritakan turun-menurun
2. Permulaan abad 20
Ada pengaruh barat dan pemanggungannya (staging). Timbul drama baru, ketoprak, wayang, tonil, opera, dll. Nggak ada naskah, improvisasi.
3. Zaman Pujangga Baru
Muncul naskah asli drama yang dipakai pementasan amatir. Rombongan pro nggak pakai.
4. Zaman Jepang
Ada sensor Sendenbu, wajib pakai naskah. Rombongan pro belajar baca. Yang amatir nggak kaget karena merupakam kaum terpelajar.
5. Zaman kini
Rombongan pro membuat kembali naskah. Organisasi amatir setiap ada naskah, sayang sering mengabaikan penulis.
MASALAH DRAMATURGI
1. Hukum Drama
By Ferdinand Brunetiere
the law of drama, berpokok pada: lakon harus menghidupkan pernyataan kehendak manusia menghadapi dua kekuatan yang saling beroposisi. Secara teknis disebut :kisah dari protagonis" yang menginginkan sesuatu, dan "kisah dari antagonis" yang menentang keinginan tsb. Pertentangan ini disebut dramatic action.
2. Sumber penulisan drama ialah "Tabiat Manusia"
Yang harus paham tabiat manusia: pengarang, aktor/aktris, sutradara
3. Kerangka drama adalah action
contoh: seseorang sedang menunggu di stasiun kereta api. Dala kenyataan dia tidak memberikan tanda-tanda pergolakan emosi dalam harinya. Dalam pentas emosi ini harus dialihbahasakan menjadi sebuat action yang kelihatan.Dia harus membebaskan ketegangan jiwanya dengan kesibukan-kesibukan luar (lahirlah). MisalnyaL sekali-kali melihat arloji, berdiri dan duduk kembali, gelisah, pergi menengok pintu asuk, dsb.
Action spt itu adalah daya tarik
4. Dasar action adalah "motif"
Sumber motif:
a. Human Drives
Kekuatan mengontrol suatu action atau kegiatan manusia seluruhnya disebut basic drives. Disebut basic drives karena merupakan fundamen dari kebanyakan kegiatan dan kehidupan, drives karena bersifat dinamik.
By W.J. Thomas, empat macam human draives:
kekuatan untu tanggapan (response), pengakuan, petualangan (adventure), dan keamanan
b. Situasi fisik dan Sosial
-
c. Interaksi sosial
Orang I menggerakkan action ke orang II, dan orang dua menyebabkan reaksi orang I. Istilah psikologisnya adalah circular response. Reaksi orang II bertindak sbg perangsang thd orang I.
c. Pola Watak (character pattern)
Inteligensi: kesanggupan seseorang untuk menyelesaikan masalah. Ini memperngaruhi macam tindakan dan pikiran yang diucapkannya.
macam inteligensi: abstrak (intuitif) dan teoritis (logis)
Hubungannya dengan dunia luar: apakah dia seorang introvert atau ekstroevert (C. G. Yung)
Hubungan seseorang dengan dirinya sendiri: Cara seseorang menghadapi konflik, pertentangan dengan keinginan-keinginan yang terkandung di dalam dirinya, Orang suka sembunyikan sesuatu di dala dirinya. Somehow, ia tetap dapat dilihat dari caranya bergerak, berbicara, dsb.
Semua motif ini terjalin jadi satu motivational complex yang memperngaruhi setiap laku dan kegiatan manusia.
Bahan untuk pengarang
1. Karakter
2. Situasi (konflik)
3. Subjek (Tema)
Alat Pengarang
1. Dialog
2. Action
Kontruksi Dramatik
By Aristoteles dalam karyanya Poetics. Teori, analisis dan hukum puisi dan drama:
1. Teori ttg komedia
2. Teori ttg Tragedi
3. Hukum komposisi drama: awal, tengan, akhir
4. Trilogi Aristoteles:
kesatuan tempat, peristiwa terjadi berturut-turut 24 jam tanpa selingan
kesatuan waktu, peristiwa seluruhnya terlaksana dalam satu tempat saja
kesatuan kejadian. membatasi rentetan peristiwa yang berjalan erat, tidak menyimpang dari pokoknya.
Dramatic plot by Aristoteles: Protasis (permulaan). Epitasio (jalinan kejadian), catastasis (puncak laku), catastrophe (penutupan)
Dramatic plot by Gustav Freytag (modern):
Exposition (perlukisan), Complikasi (timbulnya kerumitan), climax (puncak laku), Resolution (penguraian, mulai tergambar rahasia motif), conclution (kesimpulan, berupa sad ending, catastrophe. Atau happy ending, denoument)
Drama Modern
Drama modern mendobrak hukum-hukum Aristoteles.Drama yang baik harus memiliki kepetingan karena dalam waktu sesingkat itu harus dibuat terpikat.
Dua macam kepentingan:
1. Hasrat ingin tahu penonton bagaimana endingnya
2. indetifikasi penonton secara emosional bagaimana nasib para tokoh
Emosi membangkitkan kegentingan:
1. Emosi pelengkap: emosi yang mengenakkan. Kesenangan saat menonton
2. Emosi penyelamatan: emosi yang tidak enak waktu menikmati hasil seni. Penonton mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh yang menderita.
Bedanya naskah dan lakon
Naskah: bentuk rencana tertulis cerita drama
Lakon: Hasil perwujudan naskah
Komposisi bahan pokok cerita drama:
1. Premise: rumusan intisari cerita sebagai landasan ide. Isitilah lainnya, theme, thesis, root, ide, central idea, goal, aim, driving, force, subject, purpose, plan, basic emotion, malahan plot.
By Ferdidand Brunetiere, a goal in the play to start with
By Jogn Howard LawsonL The root-idea is the beginning of the process
By Brander Matthews, A plaay needs to have a theme
contoh:
"Macbeth"-nya Shakespeare, premisenya: nafsu angkara murkan membinasakan diri sendiri
"Tartuffe" Moliere, premisenya: Siapa menggali lubang untuk orang lain, akan terjerumus ke dalamnya.
2. Character
Biasa juga disebut tokoh. Tokoh hidup bukan mati. Punya watak dan kepribadian.
Dimensi karakter: fisiologis, sosiologis, psikologis
3. Plot
Alur, rangka cerita. Ada empat: protasis - epitasio - catastasis - catastrophe. Mudaknya: konflik - krisis - klimaks - penyelesaian.
ABOUT RICHARD BOLESLAVSKY
Dilahirkan di Polandia tahun 1889. Tahun 1906-1915 main di Moscow Art Theater danjadi direktur studio. Perang dunia satu mengabdi pada tentara Rusia. 1920 tinggal di New York, mementaskan drama musikal, dan jadi direktur pentas pada Ametica Laboratory Theater. Sesudah itu menyelidiki film sebagai media. Pergi ke Hollywood dan memimpin beberapa film, "Les Miserables" dan :"Clive of India". Jadi sutarada Hollywood terkemuka. Wafat 1937.
Boleslavsky nulis dua buku ttg perang dan revolusi. Way of a Lancer dan Lances Down. Julukan buku: karena seorang genie (jin), dokumen manusia terbaik mengenai kejadian-kejadian sebelum revolusi Rusiam kisah biografi yang besar, suatu cara penulisan sejaran baru. Buku sangat dramatis.
Suatu hal yang dikemukakan oleh kebanyakan pembahas mengenai kedua buku tsb, antaranya atas buku Lances Down, iala bahwa gaya dan cara dia memandang, biarpun sangat Dramatis, tidak ada sangkut-pautnya sama sekali dengan seni drama. Way of Lances bukanlah hasil sukma seorang pangarang Drama yang mengubah perkejaannya menjadi seorang tukang cerita, melainkan sebagai Aktor.
Benarkah seorang aktor dalam kehidupannya sehari-hari di luar pentas miskin sekali akan kata-kata?
Sering dia tahu apa sebabnya dia melakukan dan bagaimana dia melakukan sesuatu hingga dia dianggap seorang aktor. Bahkan biarpun dia tahu, baginya amat sulit untuk mengatakannya atau menuliskannya. Dia hanya dapat mengutarakn dirinya akan gerak, suara, bahasa penciptaan dan penyampaian watak dengan bantuan perbuatan-perbuatan yang dilaksanakan dan yang tidak dilaksanakan.
Ajaran Richard Bolelavsky
1. Konsentrasi atau pemusatan pikiran
Aktor berkorban menghilangkan dirinya untuk jadi orang lain. Dalam konsentrasinya, aktor harus menundukkan pancainderanya, urat-urat, dan seluruh anggota tubuhnya.
Pendidikan aktor: pendidikan tubuh (senam irama, tara klasik, main anggar, berbagai jenis latihan bernapas, latihan penyampaian suara, pantomim, tata rias), pendidikan intelek dan kebudayaan, dan latihan sukma
2. Ingatan Emosi
Ingat segala memori untuk menumbuhkan emosi sehingga bisa berkebang dari berbagai situasi dalam cerita drama.
3. Laku Dramatis
Perbuatan bersifat ekspresif dari emosi. Laku aktir garys dikoordinasu ikeg tafsirab sutradara sebagai ide pokok. Hukun trisea, hukum laku alam yang terdiri atas Leitmotif ( ide pokok). Pada pohon dapat dilihat: batang besarnya adalah ide pokok dari sutradara, dahan-dahannya adalah unsur-unsur ide dari aktor/aktris, daun-daunnya adalah hasil dari kedua bernda pertama; Hasil penyuguhan, kesimpulan cerita
Kedudukan pengarang?
Ia adalah air yang mengaliri dan menghidupi seluruhnya.
4. Pembangunan Watak
-
5. Observasi dan Pengamatan
-
6. Irama
Agar lakon menghanyutkan para penonton ke arah yang dituju, tanpa sadar, maka menggunakan irama. Dalam teater, ada tempo.Irama adalah perubahan-perubahan yang teratur dan dapat diukur dari segala maca usur yang terkandung dalam sebuah hasil seni dengan syarat, bahwa semua perubahan secara berutur-turut merangsang perhatian penonton dan menuju ke tujuan akhir si seniman
MASALAH PERMAINAN
Teorinya:
1. Permainan sebagai jalan keluar bagi energi yang berkelebihan
2. Permainan anak-anak merupakan persiapan untuk hidup
3. Teori rekapitulasi (ikhtisar, ringkasan pokok-pokok).
4. Dalam permainan, kanak-kanak menyatakan reaksi-reaksi emosional dan sosial.
1. Psikodrama dan psikologi pemain drama.
Karena problem individu hidup dalam drama, memungkinan adalah pemecahan. Orang-orang tidak bisa menahan konflik, kemudian disusun naskah. Permainan dengan tujuan menyelidiki dan menumukan problem mereka. Hasil yang dicapai cukup menakjubkan. Keraguan pertama untuk mengekspresikan diri berkurang karena para pasien merasa dibebaskan, kondlik tidak lagi mengganggu, sembuhlah jiwanya.
2. Permainan sebagai pembebasan
-
3. Watak Permainan
Bahan Aktor:
- Mimik: Pernyataan atau perubahan muka: mata mulut, bibir, hidung, kening.
- Plastik: cara bersikap dan gerakan-gerakan anggota badan
- Diksi: cara penggunaan suara/ucapan
Dua teori tentang tujuan akting
a. Ilusi/khayalan. Membuat penonton lupa bahwa yang mereka tonton bohongan.
b. Interpretasi/penafsiran. Tujuan aktor mempertunjukan kepada penonton kenyataan di balik persamaan rupa (kehidupan nyata)
Arti puisi
Kata syair/puisi merupakan nama untuk menyebut segala macam bentuk bahasa ikatan; arti puisi menurut pengertian baru. Menurut perngertian lama, puisi adalah suatu bentuk dalam kesusastraan yang terdiri atas empat baris dan bersajak sama.
Dialog, diksi, dab action
1. Dialog
Segi estetis
Dialog merupakan faktor literer (filosofis) yang mempengaruhi struktur keindahan lakon,
Segi teknis
Diberi catatan pengucapan, ditulis dalam kurung. Bisa diberi tanda baca.
2. Diksi
Berbicara adalah bergerak, dan merupakan bagian dari seluruh gerakan yagn tak dapat dipandang sebagai sesuatu yang memiliki kedudukan tersendiri, justru karena berbicara tidak bisa dilepaskan dari gerak batik (pikiran dan perasaan) yang menuntut seluruh tubuh untuk memberikan sebuah manifestasi. Hubungan antara gerak dan bicara: gesture, movement, business.
Gesture: gerak tangan, isyarat, posisi bagian tubuh untuk mengutarakan emosi atau ide
Movement: pertukaran tempat kedudukan
Business: Kesibukan karakteristik, yang punya ciri khas. Contoh: merokok, mengupas buah-buahan.
Gerak maknawi: afa aritnya
Pure movement: murni gerakan
SUTRADARA
Teori
By Gordon Craid: Jika teater merupakan seni, maka harus mengekspresikan kepribadian si seniman. Jika pemahat mengekspresikan kepribadian lewat batu dan kayu, pelukis lewat kanvas dan cat.Maka sutradara lewat aktor dan aktris. Sutradara adalah diktator, aktor dan aktris haru smengikuti gaya sutradara.
By Laissez Faire: Aktor dan aktris adalah pencipta. Tugas sutradara membantu aktor dan aktris mengekspresikan dirinya dalam lakon. Sutradara bukan diktator, melainkan pembantu. Aktor dan aktris dibiarkan mengembangkan bakat dan kemampuannya.
Menentukan casting:
1. By ability
2. By type (fisik)
3. Antitype casting ( menentang watak secara konvensional)
4. Casting to emotional temperament (hasil observasi kehidupan)
5. Therapeutic casting (bertetangan dengan watak aslinya, dengan tujuan memperbaiki dirinya)
SEJARAH PEMENTASAN LAKON
Zaman Yunani
The History:
Awalnya dari kultus Dionysus, dewa domba atau lembu. Drama didahului dengan kurban domba atau lembu kepada Dionysus. Dalam upacara penghormatan, dinyanyikan lagu dinamakan tragedi. Dalam perkembangannya, Dionysus digambarkan menjadi manusia dan dipuja sebagai dewa anggur dan kesuburan. Tragedi mendapat arti lain, yaitu drama yang melukiskan perjuangan manusia melawan nasib.
Komedi zaman Yunani Purba berupa karikatur terhadap duka cerita dengan maksud berolok-olok terhadap pernderitaan, kebodohan, dsb.
Bentuk tragedi klasik
a. Prologus: bagian yang diucapkan sebelum pertunjukan dimulai. Semacam narasi.
b. Parodus: lagu yang mengiringi pawai, dinyanyikan oleh paduan suara yang hadir di pentas sampai pertunjukan selesai
c. Episodia: mengemukakan adegan-adegan, dialog-dialog pemain.
d. Stasima: bagian-bagian atau kelompok nyanyian paduan suara. Terdiri atas strophe dan antistophe, dan diakhiri dengan epode.
Exodus: bagian akhir waktu kelompok penyanyi pergi.
Tokoh:
Tragedi: Aeschylos (525 - 456 SM), Sophocles (495 - 406 SM), Euripides (480 - 206 SM)
Komedi: Aristoteles (445 - 388 SM), Menander (343 - 291 SM)
Zaman Romawi
Mengambil alih gaya teater Yunani. Mula-mula bersifat religius, kemudian bersifat show-business.
Zaman Pertengahan
Ada pengaruh gereja katolik. Ada nyanyian-nyanyian. Kemudian di akhir timbul passio.
ciri khas: pentas kereta, kesederhanaan dekor yang simbolis, pementasan simultan, bersifat sinkronis belaka.
Comedia dell' Arte Italia.
Muncul di Italia. Ciri: improvisasi, tanpa naskah. Ceritanya berdasarkan dongeng fantasi, tidak mendekati kenyataan. Gaya actingnya gila-gilaan, pantomim, dan urutan tidak diperhatikan.
Perbandingan
Yunani: ada paduan suara
Pertengahan: Pergantian adegan tidak terbatas
Comedia dell' Arte: materi disesuaikan dgn adegan terbatas. Trilogi Aristoteles diperhatikan.
Zaman Elizabeth
Dirajai oleh Shakespeare. CiriL naskah pitis, agak bebas dalam penyusunan naskah, laku simultan (berganda, rangkap), campuran antara yang serius dan humor. TOkoh: William Shakespeare, Ben Johnson, Christopher Marlowe, Thomas Kyd, Thomas Heywood, Beaumont, Fletcher, John Ford.
KREATIVITAS
Suatu pekerjaan kreatif adalah pekerjaan yang dilakukan sekali saja sehingga mepunyai moment: artinya, apabila pekerjaan sudah diciptakan, pekerjaan tersebut tidak bisa diciptakan lagi karena moment-nya sudah berbeda, situasinya juga sudah berubah pula karena manusia hidup di tengah-tengah waktu dan keadaan yang sangat dinamis. Sebaliknya, pekerjaan daya produktif adalah pekerjaan yang dilakukan berkali-kali sehingga tidak mempunyai moment. Artinya, apabila reproduksi kesenian sebagai suatu pekerjaan produktif telah diselesaikan pada suatu ketika, reproduksi tersebut dapat dilakukan kembali. Hasilnya akan sama karena tidak ada perbedaan moment. Dan karena moment itu sifatnya berbeda dengan momen lainnnya, maka sesuatu yang tidak ada perbedaan momennya berarti sama saja dengan tidak mempunyai momen.
Sistem Stanilavsky
Bertahun-tahun Stanilavsky bekerja dengan teliti dan berusaha menyempurnakan metode teaternya yang olehnya diberi nama "Sistem". Dalam periode permulaan dari risetnya itu dia tidak menarik garis pemisah yang tajam antara teori, teknik profesional seorang aktor, dan metode yang digunakan oleh aktor dari aliran proses kreatif, yakni suatu proses untuk mempersiapkan suatu peranan dengan kesadaran yang sungguh-sungguh bahwa latihan haruslah ditekankan kepada dasar-dasar fisik dan psikologi.
Robert O'Neil dan Elia Kazan
Elia Kazan, sutradara terkenal menghendaki agar pemain-pemainnya menjadi satu dengan peran yang akan dibawakannya. Tidak hanya di depan kamera, di dalam ruang perlakonan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Selama 24 jam terus-menerus mereka harus berpikir, berbicara sebagai peran yang dimainkannya.
Robert O'neil dengan The Method-nya sebaliknya, tidak menghendaki pemainnya menghilangkan pribadinya masing-masing dalam waktu dia sedang menyiapkan peranannya. Dia menghendaki agar murid-muridnya menggali pengalaman-pengalaman yang diperlukan.
Pokok-pokok tujuan The Method: merasakan apa yang harus dimainkan, dan bagaimana cara membawakannya di hadapan penonton.
Teater Eksperimental
a. Tokoh
- Peter Schuman
Sutrada pada The Berad and Pypet Theater, New York. Bengkelnya sebuah rumah batu bata, penuh dengan batu bata, penuh dengan boneka-boneka, poster-poster, dan panji-panji. Ia mempunyai percetakan sendiri dan koran mininya yang bersifat politis. Sering keluar membawa kereta tarik dengan panggung di atasnya serta semacam comic strip untuk pertunjukan tentang soal-soal perumahan dan lain-lainnya
- Larry Sacharow
Sutarada grup teater yang berbengkel di sebuah koni tua Daylop Village. Dinding tempat tinggalnya ditempeli slogan-slogan: "Percayakan kepada Lingkungan", atau "Jangan minta dimengerti, mengertilah".
- Joseph Chaikin
Sutradara pada Open Theater, New York. Ia menggabungkan metoda psikologis dari Actor Studio dan naturalisme radikal dari Living Theater dengan memberi keluasan improvisasi.
- Richard Schechner
Tokoh "Teater Lingkungan" yang paling getol di New York. Ia mempunyai pandangan tentang seni: apa yang harus dikerjakan oleh seni ialah menciptakan kekacauan: suatu gerak bersama, gerakan di panggung dan di antara penonton.
- Ed Berman
Seorang sutradara Amerika yang mengembangkan "teater lingkungan" di London, juga seorang pengarang drama. Sebagai idealis ia menentang uang dan suka berkerja dengan orang-orang yang dianggapnya terasing dalam masyarakat. Ia juga menggunakan teknik-teknik berekreasi; ia punya tujuan untul menghibur. Ia memahami teater sebagai teater total. Baginya teater total sebagai agama adalah suatu bagian esensial dari kehidupan rakyat.
- Michael Kustov
Sutradara dari Institute of Contemprorary Arts, Inggris. Ia seorang yang memikirkan untuk mengadakan suatu computer show dengan aktor robot, tapos, dan proyeksi.
- Jim Haymsnes
Sutradara Arts Laboratory, Inggris.
- Peter Handke
Dramawan Austria, penemu teater avant garde di Eropa. Dengan karyanya, "Vilification of The Public." (Penghinaan Publik), ia mengadakan eksperiman yang paling berani mengenai reaksi publik: empat orang aktor masuk panggung dan dengan jelas menyerang publik sejadi-jadinya.
Pandangan
- Horse Peckham
Dalam bukunya, Man's Rage of Chaos (Kegilaan Orang pada Kekacauan), ia juga berkata: "Fungsi seni memperkuat kemampuan kita untuk menanggung kekacauan arah dan fungsi artis, yaitu mencapai diskontinuitas dengan masa lalu dalam tingkat maksimal... seni tidak melayani kebutuhan manusia akan keteraturan, tetapi akan kekacauan.
- Anton Ehrenzeig
Dalam bukunya The Hidden Order of Art, ia menekankan unsur diskontinuitas. Baginya kebaruan adalah daya tarik seni yang terbesar. Komunikasi bergantung pada surprise, yaitu tidak adanya keberlangsungan antara yang sekarang dihadapi dengan sesuatu yang sudah dikenal/ Sebuah tanggapan yang baik adalah terhadap karya yang bukan hanya baru, tetapi tidak menentu bentuknya sehingga para penonton sendirilah yang harus memilih suatu interpretasi di antara ribuan tafsiran yang bisa diberikan
- Sartre
Seorang filsafat eksistensialis, telah mengatakan, bahwa manusia adalah kebebasannya. Gerak pembebasan manusia dari statusnya yang pasif ke arah fungsi aktif juga tercermin dalam kehidupan seni. Manusia dalam statusnya yang pasir membutuhkan sesuatu untuk mengkonsumsikan kepasifannya. Sesuatu itu ialah doktrin-doktrin atau dogma-dogma yang jelas hingga dia dapat menerimanya secara pasif.
Contoh Eksperimen
1. Peter Schuman c.s. turun ke jalanan
2. Richard Scochner pernah mengadakan pertunjukan yang hanya berupa dua orang laki-laki dan perempuan saling bertukar pakaian hingga penonton marah dan bubar.
3. Ed Berman pernah mengadakan improvisasi kolektif: sekelompok wanita asyik duduuk mendengarkan seorang laki-laki yang membaca syair-syair. Kemudian, atas bujukannya mereka sendiri bertepuk-tepuk tangan secara ritmis sambil melontarkan kata-kata berirama. Mereka sedang mengarang syair secara kolektif.
4. Michael Kustov pernah mencoba pertunjukan komputer. Sebuah grup dari Kanada Perancismencoba menggunakan komputer sebagai pengarang. Teksnya digunakan bersama proyeksi yang abstrak, dan dikombinasikan dengan grup balet berpakaian plastik.
5. Sebuah grup Italia,sambil bermain mengurus lampu, soung effect, dsb.
6. Ingat kepada karya Peter Handke, "Penghinaan Publik"
7. Rombongan dari Belanda bermain dengan dialog yang cepat sekali seperti berondongan peluru, seakan-akan mau menentang tuntutan bahwa dialog ahrus diucapkan dengan penuh penghayatan.
8. Eugene Ionesco dengan bentuk drama anarki kata.
Teater mini kata
adalah teater yang menggunakan kata ajaran secara minim. Istilah "teater mini kata" adalah dari Gunawan Mohammad Arifin C. Noer. menyebutnya dgn istilah lain, yaitu "teater primitif", teater dalam bentuknya yang pertama. Dalan teater ini secara serempak terdapat unsur-unsur tari, seni musik, dan lain-lain yang masih sangat murni dan sederhana. Teater itu, menurut Arifin , menggunakan bahasa sunyi. Sesuatu ditangkap dengan tak lengkap apabila ditangkap secara auditif atau secara visual semata.
Sedikit tentang Ionesco
Ia juga menyebut teaternya teater primitif. Dengan teater ia mau mengembalikan teater kepada kemurniannya dan membebaskannya dari tirai kesusastraan dan amanat-amanat. Demikian katanya. ia mau mengungkapkan dalam karya-karyanya suatu suasana hari, bukan ideologi, suatu impuls, bukannya suatu program. Jelas, suatu karya yang mengutamakan menggambarkan suasana serta impuls akan terbentur pada keterbatasan kata. Berson, ahli filsafat Perancis, mengatakan bahwa suasana hari dan keadaan batin tidak dapat dinyatakan dengan pertolongan kata-kata sebab kata-kata membuat menjadi statis segala yang pada hakikatnya bergerak, mengalir, berubah-ubah. Maka dari itu:
1. Ionesco menentang "teater literer", teater yang mendasarkan diri pada dialog-dialog verbal, yang terkadang dibubuhi amanat-amanat tertentu. Teater Ionesco adalah "teater anti literer", teater nontematos dan antifatwa.
2. Iosnesco terutama menyerang sloganisme yang disebutnya bahaya otomatik, bahasa yang meniadakan sama sekali suasana hati manusia, kepribadian, dan kemerdekaan manusia.
Pendeknya, kesenian Ionesco adalah kesenian yang memberontak kepada tirai ideologi, kata-ata, dan enggan ditekan oleh ketentuan2 logika.
HAK CIPTA
UU Hak Cipta 1912 N0.600 pasal 1:
"Hak Cipta adalah hal tunggal dari pencipta, atau hak daripada yang mendapat hal tersebut atas hasil ciptaannya dalam lapangan kesusastraan, pengetahuan, dan kesenian, untuk mengumumkannya dan memperbanyaknya, dengan mengingat pembatasan-pembatasan dalam undang-undang."
Pencipta yang tidak disebut atau pakai nama samaran. Hak cipta dapat dilakukan oleh orang atau badan, yang pada atau dalam ciptaan itu dinyatakan sebagai penerbit, yang pada ciptaannya itu disebut sebagai pencetak.
Apabila penciptaannya tidak disebut, penerbit, dan pencetaknya juga tidak, maka atas hasil karya semacam itu tidak ada hak cipta.
Pelanggaran hak cipta dapat dituntut, jika ada yang mengadu.
Comments
Post a Comment