The Science of Sunglasses


Sunglasses merupakan salah satu fashion item yang stylish sekali. Dengan kacamata, penampilan wajah seolah berubah drastis. Yang tadinya terlihat biasa aja, mendadak jadi super cool. Efek inilah yang membuat banyak orang untuk tidak lupa membawa sunglasses ketika jalan-jalan, kemudian ingin bergaya. Sama sekali nggak salah karena Penulis pun terkadang merasakannya, ingin tampil keren.

Akan tetapi, nggak sedikit juga orang yang lupa bahwa "membuat tampilan keren" bukanlah fungsi  utama dari sunglasses, but yeah! Sunglasses atau kacamata model apa pun sudah sering dijadikan fashion item di acara fashion show gitu. Fungsi utama sunglasses? dari namanya aja udah kelihatan, ada kata "sun"-nya, berarti berhubungan dengan matahari. Halah, kebanyakan basa-basi, tinggal ketik "sunglasses untuk melindungi mata kita dari sinar matahari" aja kok susah. Hehe.

Itu benar banget! Sunglasses memang untuk melindungi mata dari sinar matahari karena faktanya keberadaan UV damage itu bisa muncul bahkan ketika cuaca mendung (berawan). Selain itu, eye damage bisa muncul sejak masih kecil loh! Tepatnya sekitar 3 sampai 12 tahun.

Yang bahaya itu sunglasses murahan

Sunglasses murahan yang dijual di sembarang tempat: kacamata yang terbuat dari plastik, lensanya hitam seperti langit malam. 

"Ketika menggunakan sunglasses hitam, pupil kita akan membesar seperti selayaknya tugasnya sunglasses menghadapi matahari. Kemudian, membiarkan sinar UV masuk lebih banyak ke mata." - Joann Kang, M. D. Asisten profesor, Dept. of Opthamology and Visual Science di Albert Einstein College of Medicine, NY.

Dan, membesarnya pupil mata bisa berubah dari setengah milimeter, mencapai 5 sampai 6 milimeter. - Dr. Wayne Bizer, American Academy of Ophalmology. Duh, 
Nggak kebayang deh, berapa banyak sinar UV yang bakal masuk.

Sinar UV bisa menyebabkan pertumbuhan tak normal pada permukaan mata yang disebut pinguekula dan pterygia. Makanya sinar matahari ini bisa menyebabkan katarak, muscular degenetration, entah itu apa, sampai kanker mata.

Jadi, perlu sekali memilih sunglasses yang terjamin kualitasnya. Sunglasses yang aman adalah sunglasses yang memiliki 100% UVA/UVB protection. Tepatnya, penyerapan (absorption) UV minimal 400 nanometer. Biasanya kalau sunglasses branded ada keterangannya kok mengenai UV absorption ini. Kayak misalnya brand sophie paris, aku beli sunglasses dari sophie, UV absorption-nya sampai 400nm.

Sinar matahari bisa diserap dari beberapa arah yang berbeda. Sinar matahari yang memantul dari permukaan horizontal seperti tanah dan air biasanya akan balik memantul secara horizontal juga masuk ke mata kita. Pantulan cahaya inilah yang membuat mata kita silau, parahnya lagi jika sampai membutakan pandangan.

Maka butuh yang namanya sunglasses polarised. Ini adalah sunglasses yang cara kerjanya adalah menyaring sinar UV. Dia membiarkan sinar UV masuk secara vertikal ke mata kita yang berfungsi agar penglihatan lebih jelas, dan nge-block sinar yang terpantul secara horizontal. Sinar vertikal adalah sinar matahari natural dari matahari yang langsung masuk ke mata.

Source: article.lenaskart.com
Seperti apa vision mata kita ketika menggunakan polarised sunglasses? Ini gambarnya!
Allaboutvision.com

Sunglasswarehouse.com
Okay, segini aja dulu postingannya. Sebenarnya aku ingin membahas lebih dalam lagi mengenai sinar UV di sudut pandang science pada postingan ini. Tapi sepertinya akan kepanjangan dan agak menyimpang dari judul. Jadi, mungkin di postingan selanjutnya aja yaw! Bye byeeee...

Referensi:
Self.com
Huffingtonpost.com.au
Centraloptical.co.id

Comments

Popular Posts